BANDUNG - Eko Purnomo (37), pemilik rumah yang terkepung bangunan di Kampung Sukagalih, Desa Pasirjati, Kecamatan Ujungberung, Bandung, mengaku sempat 'mengadukan' apa yang menimpa rumahnya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi.
Eko mengatakan, sekitar bulan Agustus 2017, saat ada Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan, dirinya memberanikan diri untuk bertemu dengan Jokowi, dengan maksud untuk meminta bantuan terkait rumahnya yang tertutup tebing bangunan.
"Waktu ada Karnaval Seni (2017), saya di kasih tahu teman saya jika dalam acara tersebut, akan datang pak presiden. Waktu itu sayang langsung susun semua dokumen-dokumen termasuk surat (pengaduan) terkait rumah saya, yang kemudian saya bungkus dengan kertas, dan digulung kayak permen," kata Eko saat dikonfirmasi, Senin (10/9/2018).
Eko mengaku, saat itu dirinya tidak berani untuk mendekati langsung Jokowi. Namun begitu, dokumen yang telah di bawanya, diambil oleh temannya yang menemani Eko saat acara karnaval.
"Langsung diambil sama temen saya dan dilemparnya ke pak Presiden, waktu itu kena punggungnnya. Pas saat yang sama ada paspampres yang tunjuk saya, dia bilang 'kamu lempar bom ya' disitu saya kabur sama temen saya, alhamdulillah waktu selamat dari paspampres," katanya.
Tak hanya itu, Eko mengaku kembali menghampiri Jokowi saat Presiden tengah berkunjung ke Cimahi, Jawa Barat, pada pertengahn September 2018. Eko menuturkan saat itu Jokowi tengah dalam acara berbagi sertifikat tanah. Dirinya pun kembali berniat untuk kembali mengadukan nasibnya kepada
"Waktu itu saya lempar juga surat saya, namun karena presiden ada di dalam mobil, kena pintunya. Entah gimana itu nasib (surat). Entah dimana juga," jelasnya.
Yang dilakukan Eko, adalah salah satu upayanya untuk mendapatkan keadilan terkait apa yang telah menimpa rumahnya. Eko juga menuturkan telah melakukan upaya lainnya, yakni dengan melaporkan apa yang terjadi pada rumahnya, kepada dinas-dinas terkait. Namun begitu hingga sekarang Eko mengaku tidak ada bantuan apapun terkait kasus yang menimpa rumahnya.
"Saya juga sempat minta tolong ke Pak Demiz (Deddy Mizwar) Wakil Gubernur Jabar, waktu kunjungan. Waktu itu saya diminta nomor telefon dan akan di hubungi Dispenda. Memang dihubungi (Disependa) cuma hanya diajak ngobrol saja," jelasnya.